Analisis Biaya: Mobil Listrik MG vs. Mobil Bensin Konvensional
NEWS Jun 4th 2024, 12:00 am
Seiring meningkatnya kesadaran akan lingkungan dan efisiensi biaya, mobil listrik semakin populer di Indonesia. Salah satu produsen mobil listrik yang menawarkan teknologi canggih dan harga kompetitif adalah MG Motor, dengan model seperti MG 4 EV dan New MG ZS EV.
Banyak calon pembeli masih mempertanyakan, mana yang lebih ekonomis: mobil listrik atau mobil bensin konvensional? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan membandingkan biaya operasional mobil listrik MG dengan mobil bensin konvensional, termasuk biaya pengisian daya vs. bahan bakar, perawatan, pajak, dan keuntungan jangka panjang.
1. Biaya Energi: Listrik vs. Bensin
Biaya energi menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan apakah mobil listrik lebih hemat dibandingkan mobil bensin.
a. Biaya Pengisian Daya Mobil Listrik MG
Sebagai contoh, kita ambil MG 4 EV, yang memiliki baterai 64 kWh dan dapat menempuh jarak hingga 425 km dalam satu kali pengisian penuh.
Tarif listrik rumah tangga di Indonesia adalah sekitar Rp1.444 per kWh (tarif PLN per 2024).
Penggantian cairan pendingin baterai setiap 3 tahun → Rp2 juta – Rp3,5 juta.
Pemeriksaan sistem pengereman → Rp300.000 – Rp700.000 per tahun.
Kampas rem lebih awet karena regenerative braking → Rp800.000 – Rp1,5 juta setiap 60.000 km.
Total biaya perawatan mobil listrik selama 5 tahun: Rp8 juta – Rp12 juta.
Kesimpulan:
Mobil listrik lebih hemat dalam biaya perawatan, dengan selisih penghematan sekitar Rp10 juta – Rp20 juta dalam 5 tahun dibandingkan mobil bensin.
3. Pajak dan Insentif Kendaraan Listrik
Pemerintah Indonesia memberikan insentif pajak bagi kendaraan listrik untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
a. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Lebih Murah
Pajak kendaraan listrik di Jakarta hanya 10% dari pajak mobil berbahan bakar bensin.
Jika pajak tahunan mobil bensin sekitar Rp5 juta, maka pajak mobil listrik hanya sekitar Rp500.000.
b. Bebas Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
Mobil listrik dibebaskan dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di beberapa provinsi.
Penghematan pajak dalam 5 tahun bisa mencapai Rp20 juta dibandingkan mobil bensin.
4. Total Perbandingan Biaya: Mobil Listrik MG vs. Mobil Bensin
Untuk melihat manfaat ekonomis secara keseluruhan, berikut adalah perbandingan biaya total dalam 5 tahun kepemilikan.
Kesimpulan Akhir:
Mobil listrik MG lebih hemat hingga Rp70 juta – Rp80 juta dalam 5 tahun dibandingkan mobil bensin.
Biaya operasional mobil listrik jauh lebih rendah karena penghematan di bahan bakar, perawatan, dan pajak.
Dalam jangka panjang, mobil listrik jauh lebih ekonomis dibandingkan mobil berbahan bakar fosil.
Kesimpulan
Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa mobil listrik MG menawarkan banyak keuntungan finansial dibandingkan mobil bensin konvensional.
Biaya energi mobil listrik MG hanya 25% dari biaya bahan bakar bensin.
Biaya perawatan jauh lebih rendah, karena tidak perlu penggantian oli atau komponen mesin kompleks.
Pajak kendaraan listrik jauh lebih murah, berkat insentif dari pemerintah.
Total penghematan dalam 5 tahun bisa mencapai Rp70 juta – Rp80 juta, membuat mobil listrik pilihan lebih ekonomis dalam jangka panjang.
Jika Anda ingin beralih ke kendaraan listrik yang lebih hemat dan ramah lingkungan, kunjungiMG Motor Indonesia untuk mengetahui lebih lanjut atau melakukan test drive mobil listrik MG sekarang!